Kalau kamu lagi mencari material yang kuat, tahan lama, dan fleksibel untuk kebutuhan interior rumah, plywood bisa jadi jawabannya. Kayu lapis ini sudah lama digunakan dalam dunia konstruksi maupun interior karena sifatnya yang serbaguna.
Mulai dari kitchen set, lemari, meja, hingga plafon dan lantai, plywood selalu bisa diandalkan. Tidak heran, banyak desainer interior maupun kontraktor memilih material ini dibandingkan kayu solid yang harganya jauh lebih mahal.
Sederhananya, plywood adalah material kayu lapis yang terdiri dari beberapa lapisan tipis kayu (veneer) yang direkatkan menggunakan lem khusus di bawah tekanan tinggi. Setiap lapisan veneer disusun dengan arah serat berbeda, sehingga menghasilkan papan yang lebih kokoh, stabil, dan tidak mudah melengkung.
Banyak orang sering menyamakan plywood dengan multipleks. Memang mirip, karena keduanya sama-sama kayu lapis, tapi multipleks umumnya menggunakan lapisan lebih banyak dan kualitas perekat lebih kuat. Jadi, kalau kamu bertanya apa itu plywood, jawabannya adalah kayu olahan berlapis yang dirancang untuk memberikan kekuatan, daya tahan, sekaligus fleksibilitas lebih baik dibandingkan kayu solid biasa.
Plywood hadir dalam berbagai ketebalan, mulai dari 3mm, 6mm, 9mm, 12mm, hingga 18mm. Ketebalan ini biasanya disesuaikan dengan kebutuhan misalnya plywood 3mm untuk plafon, plywood 12mm untuk dinding, atau plywood 18mm untuk lantai dan furnitur berat.

Saat berburu plywood, kamu mungkin akan menemui berbagai istilah seperti Blockboard, Multipleks, MDF, Particle Board, hingga Melamin. Supaya tidak bingung, yuk kita bahas lebih detail:
Blockboard terdiri dari potongan kayu solid di bagian tengah yang dilapisi veneer tipis di kedua sisinya. Struktur ini membuat blockboard lebih kaku dan tidak mudah melengkung. Material ini cocok untuk pembuatan pintu, meja belajar, atau rak panjang. Kelebihannya adalah kuat menahan paku dan sekrup, serta lebih stabil dibanding MDF. Namun, kualitas blockboard sangat tergantung pada jenis kayu solid yang digunakan di bagian inti.
Multipleks sering disebut sebagai plywood versi premium. Lapisan veneer-nya lebih banyak dibanding plywood standar, sehingga lebih tahan lama, kuat, dan tidak mudah retak. Cocok digunakan untuk furnitur custom, kitchen set, hingga proyek interior kelas menengah ke atas.
Banyak kontraktor dan jasa desain interior memilih multipleks karena daya tahannya yang lebih baik terhadap beban maupun kelembapan.
MDF bukan plywood murni, tapi sering dianggap sebagai salah satu alternatifnya. Material ini terbuat dari serbuk kayu halus yang dipadatkan dengan resin dan tekanan tinggi. Teksturnya halus sehingga bagus untuk finishing cat duco atau HPL (apa itu HPL).
MDF cocok untuk furniture bergaya modern minimalis, seperti kabinet, meja, atau panel dekoratif. Kekurangannya, MDF kurang tahan terhadap air sehingga tidak disarankan untuk area dapur atau kamar mandi.
Seperti MDF, particle board juga bukan plywood asli. Material ini dibuat dari serbuk dan serpihan kayu kasar yang dipadatkan dengan lem. Harganya jauh lebih murah dibanding plywood atau multipleks, sehingga sering dipakai untuk furniture pabrikan dan plywood murah.
Cocok untuk kamu yang butuh solusi ekonomis. Namun, particle board kurang tahan lama, tidak kuat menahan sekrup, dan mudah rusak jika terkena air.
Melamin bukan material inti, melainkan lapisan finishing yang biasanya digunakan pada plywood, MDF, atau particle board. Lapisan melamin membuat permukaan lebih halus, tahan gores, dan terlihat modern. Banyak digunakan pada lemari pakaian, rak buku, dan kitchen set minimalis. Kelebihannya adalah perawatan mudah dan tampilannya elegan. Namun, jika lapisan melaminnya terkelupas, material inti di bawahnya bisa cepat rusak.
Dengan banyaknya pilihan ini, kamu bisa memilih jenis plywood sesuai kebutuhan. Untuk furniture rumah, plywood atau multipleks biasanya jadi favorit. Untuk kitchen set minimalis, plywood berlapis HPL atau melamin lebih direkomendasikan karena tahan panas dan lembap. Sedangkan untuk proyek hemat, particle board bisa jadi opsi, meski daya tahannya tidak setinggi plywood asli.
Seperti material lainnya, plywood juga punya plus dan minus.
Kelebihan:
Kekurangan:
Meski ada kekurangan, plywood tetap populer di kalangan desainer interior dan kontraktor fit-out karena keseimbangannya antara kualitas, harga, dan fleksibilitas.
Harga plywood tidak bisa disamaratakan karena setiap jenis punya kualitas, finishing, dan ketebalan yang berbeda. Berikut gambaran kisaran harga plywood per lembar (ukuran standar 122 cm x 244 cm) di pasaran:
Multipleks / Plywood Standar
Blockboard
MDF (Medium Density Fibreboard)
Particle Board
Melamin (MDF/Particle Board berlapis Melamin)
Harga di atas bisa berbeda tergantung kualitas kayu, merek, dan lokasi pembelian. Untuk kebutuhan dapur atau area lembap, sebaiknya pilih plywood atau blockboard yang dilapisi HPL agar lebih tahan lama. Kalau kamu ingin lebih praktis, layanan jasa pembuatan kitchen set Jakarta bisa membantu menyesuaikan material terbaik dengan budget yang kamu miliki.
Dari sekian banyak material kayu olahan, plywood bisa dibilang salah satu yang paling serbaguna. Ia hadir dalam berbagai jenis dan ketebalan, sehingga bisa digunakan untuk furniture, kitchen set, lantai, plafon, hingga dinding dekoratif. Dengan harga yang relatif terjangkau, plywood menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin membuat rumah lebih estetik tanpa menguras anggaran.
Kalau ingin hasil maksimal, jangan lupa padukan plywood dengan gaya interior yang sesuai entah itu Japandi style, desain rumah minimalis, atau bahkan berdasarkan prinsip Feng Shui. Dengan begitu, rumahmu bukan hanya nyaman, tapi juga tampil menawan dan fungsional.
Kekurangan utama plywood adalah tidak tahan air dan kelembapan tinggi, rentan terhadap serangan serangga dan rayap, tidak mudah dibentuk atau diukir karena permukaannya tidak selalu mulus, serta kurang cocok untuk ukiran rumit.
Plywood adalah material kayu lapis yang terbuat dari beberapa lapisan tipis veneer kayu yang direkatkan silang menggunakan lem kuat, menghasilkan papan yang kokoh, stabil, dan tidak mudah melengkung.
Ply berarti lapisan tipis kayu. Semakin banyak jumlah ply dalam satu papan plywood, semakin kuat, tebal, dan stabil material tersebut terhadap perubahan bentuk atau suhu.
Secara alami plywood tidak tahan rayap, namun dapat menjadi lebih awet jika dilapisi bahan anti-rayap atau finishing seperti HPL dan melamin yang melindungi permukaan kayu.
Plywood standar tidak tahan air, tetapi ada jenis plywood tahan air seperti marine plywood yang menggunakan perekat khusus dan cocok untuk area lembap seperti dapur atau kamar mandi.
POJAHOME Editorial Team
Tim Editorial POJAHOME berisi penulis dan desainer interior berpengalaman yang menghadirkan konten inspiratif dan tepercaya seputar desain rumah serta furnitur kayu solid berkualitas.
Punya proyek yang ingin direalisasikan? Yuk, konsultasikan dan dapatkan penawaran dari tim profesional kami!
